Jl. Affandi, Gang Bromo #15A, Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia

+62 852 2717 9797 / +62 274 520341 marketing@wisma-bahasa.com

Cross-Cultural Understanding: Work Culture in Indonesia

“A team is not a group of people who work together. A team is a group of people who trust each other.”~ Simon Sinek

The quote by Simon Sinek above emphasizes the importance of knowing who you work with and what their culture is like. Working in Indonesia requires you to learn about the culture and work-life of the local people. Otherwise, the opportunity to experience cultural differences can become a challenge.

When we first come to a different place, we tend to have perceptions and stereotypes about that place. Some perceptions such as Javanese people tend to be soft or Padangnese people usually have loud voices. Even though these things are not necessarily true.

To have a good working space and environment, building and maintaining your working relationship is key. Togetherness is highly valued by Indonesians. Therefore, don’t be surprised if any of your co-workers suddenly give you souvenirs after their vacation. Birthday celebrations with coworkers are also common in Indonesia.

Communication is of paramount importance when you are working in Indonesia. Most communication is not straight to the point of the conversation. For instance, when talking about office assignments, Indonesians tend to make small talk first. Asking how your coworkers or their families are doing is customary, so don’t be surprised when someone asks, “How are your children?” or “have you eaten?” Here, learning Indonesian will be very helpful, so that your work relationship is not hampered by walls of communication.

The next one is conflict management. What happens when you have friction or disagreement with your colleagues in Indonesia? Indonesians tend to avoid strife in the workplace to maintain workplace harmony. “Saving face” (menjaga muka) or feeling embarrassed is also the reason why your Indonesian co-worker rarely forces his or her opinion in discussions.

Lastly, working in Indonesia means that you need to be flexible and patient. Especially when it comes to time and planning. You can most assuredly find “15 minutes late tolerance” in your meeting or work rules. Late tolerance or what is commonly known as the concept of a rubber clock (jam karet) means that in every appointment, you must be prepared to wait past the agreed hour. Your co-worker may be running late due to traffic jams or having other events beforehand.

Working in different places may take some time to get used to. But your fellow workers in Indonesia will not hesitate to help you. So there is no need to worry about working in Indonesia. Wisma Bahasa is also ready to help you to learn CCU.

 “Tim bukanlah sekelompok orang yang bekerja bersama. Sebuah tim adalah sekelompok orang yang saling percaya.” ~ Simon Sinek

Kata-kata Simon Sinek di atas menekankan pentingnya mengenal dengan siapa Anda bekerja dan bagaimana budaya mereka. Bekerja di Indonesia mengharuskan Anda belajar tentang budaya dan kehidupan kerja orang-orang setempat. Jika tidak kesempatan untuk mengalami perbedaan budaya dapat menjadi tantangan tersendiri.

Ketika pertama kali datang ke tempat berbeda, kita cenderung punya persepsi dan stereotip terhadap tempat itu. Beberapa persepsi seperti orang etnis Jawa cenderung bersifat lembut atau orang etnis Padang biasanya bersuara keras. Padahal belum tentu hal-hal itu benar adanya.

Untuk punya suasana dan lingkungan kerja yang baik, membangun dan mempertahankan hubungan kerja Anda adalah kunci. Kebersamaan sangat penting dan dihargai oleh orang Indonesia. Karena itu jangan heran jika ada teman sekerja Anda yang tiba-tiba memberi oleh-oleh sepulang dari liburannya. Merayakan ulang tahun bersama teman sekerja juga merupakan hal biasa di Indonesia.

Komunikasi merupakan hal penting untuk diperhatikan ketika Anda bekerja di Indonesia. Kebanyakan komunikasi dilakukan secara tidak langsung pada tujuan percakapan. Contohnya ketika membicarakan tugas kantor, orang Indonesia cenderung berbasa-basi terlebih dahulu. Menanyakan kabar teman sekerja ataupun keluarganya adalah hal biasa, jadi tidak perlu kaget ketika ada yang bertanya, “bagaimana kabar anak-anak Anda?” atau “sudah makan?”. Di sini, belajar Bahasa Indonesia akan sangat membantu, agar hubungan kerja Anda tidak terhambat dinding komunikasi.

Yang berikutnya adalah manajemen konflik. Apa yang terjadi ketika Anda punya gesekan atau perselisihan pendapat dengan teman sekerja Anda di Indonesia? Orang Indonesia cenderung akan menghindari pertikaian di tempat kerja sehingga akan memilih untuk menjaga harmoni tempat kerja.  “Menjaga muka” (saving face) atau merasa malu juga alasan teman sekerja Indonesia Anda jarang memaksakan pendapatnya dalam diskusi.

Terakhir, bekerja di Indonesia berarti Anda harus fleksibel dan sabar. Apalagi kalau bicara tentang waktu dan perencanaan. Jangan heran bila dalam peraturan rapat atau masuk kerja Anda membaca “toleransi terlambat 15 menit”. Toleransi terlambat atau yang biasa dikenal dengan konsep jam karet artinya dalam setiap janji temu, Anda harus siap menunggu lewat dari jam yang sudah disepakati. Teman sekerja Anda bisa jadi akan terlambat karena macet atau punya acara lain sebelumnya.

Bekerja di tempat yang berbeda mungkin akan butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Tetapi teman sekerja Anda di Indonesia pasti tidak akan segan membantu Anda. Jadi tidak perlu khawatir untuk bekerja di Indonesia. Wisma Bahasa juga siap membantu Anda untuk belajar CCU.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.