Jl. Affandi, Gang Bromo #15A, Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia

+62 852 2717 9797 / +62 274 520341 marketing@wisma-bahasa.com

TRADITIONAL WEDDING COSTUMES IN INDONESIA

A wedding is one of the most important moments in the human life cycle. Weddings in Indonesia are usually celebrated together with the community which may take up to seven days traditionally. Each region in Indonesia has its unique customs which serve as requirements for marriages, wedding processions, as well as a wedding dress. Check out some of the traditional wedding costumes in several ethnic groups in Indonesia.

Minangkabau Costumes

Traditionally, wedding costumes from Minangkabau, West Sumatra usually have bright colors, such as red, light blue, or light green. For those who choose the Coastal Padang traditional costumes, the bride wears a crown, suntiang. Nowadays, Suntiang ​has 9 to 11 tiers weighing 1 to 5 kilograms. Then for the Koto gadang traditional costumes, the bride wears a veil, tengkuluk talakuang. This headdress is made of velvet fabric and embroidered with gold.

Banjar Costumes

The traditional wedding costumes from Banjar, South Kalimantan has historical acculturation of Banjar, Gujarat, Arabic, Chinese, Hindu, and Javanese cultures. The bride’s wedding dress is named baamar galung pancaran matahari, while for the groom is named babaju kun galung pacinan with a gamis (robe-like) model. The bride wears a crown with a unique two-dragons emblem which symbolizes blessing.

Sunda Costumes

The traditional wedding costumes from Sunda, West Java has a unique siger crown for the bride. This crown is triangular with a weight of 1 to 2 kilograms which symbolizes that life must peak.  The bride and groom wear batik as the bottoms with sidomukti, lereng eneng, or mega mendung patterns.

Java Costumes

Javanese traditional wedding costumes consist of Yogyakarta and Solo styles or standards. The costumes for the bride and groom from Yogyakarta and Solo are usually black velvet with their characteristics, but there are also wedding costumes called ​basahan with the Solo authenticity. For the makeup, there are paes ​or makeup on the bride’s forehead, hair bun, and jasmine decoration which has certain rules.

Bali Costumes

The traditional wedding costumes from Bali are called payas agung.  The bride wears a long cloth (​tapih​) wrapped around her body from chest to feet and a crown consisting of sandat flowers and covered with gold flowers. The groom wears ​tapih​, a crown that is simpler than the bride’s, and a dagger with precious stones emblems.

Bugis Costumes

The traditional wedding costume from Bugis is called baju bodo.  The color of the fabrics for both the bride and groom are usually bright with gold hues. The bride and groom wear bracelet accessories on their right and left hands. The bride’s hair is in a bun with accessories resembling a semi-circular bun.

Maluku Costumes

The traditional wedding costumes from Maluku have red and white colors. The bride wears modern clothes and undergarments (​​cole​) with accessories redmistiza with beads and gold lace. The bride’s hair is put in a bun with ​sosoboko in the form of ​kembang goyang, hairpins, and hair combs. The groom wears kebaya dansa, baniang putih, and a red waistband.

A wedding costume is an important thing in a wedding ceremony in Indonesia. If the bride and groom come from different cultural backgrounds, usually the two families need to negotiate these matters because it is related to the traditional wedding procession. Some brides and grooms decide to choose one of the customs and some carry out both customs for several days. Traditional wedding culture in Indonesia is very diverse, right? How are the wedding costumes in your country?

Fase pernikahan adalah salah satu momen penting dalam siklus hidup manusia. Pernikahan di Indonesia biasanya dirayakan secara klasikal yang memakan waktu satu sampai tujuh hari dengan cara tradisional. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan masing-masing dalam syarat-syarat pernikahan, prosesi pernikahan, hingga busana pengantinnya. Berikut ini beberapa baju pengantin adat di beberapa suku di Indonesia.

Adat Minangkabau

Baju pengantin adat Minangkabau dari Sumatra Barat biasanya berwarna cerah, seperti merah, biru muda, atau hijau muda. Untuk mempelai yang memilih baju adat daerah Padang Pesisir, mempelai wanita mengenakan mahkota yang bernama suntiang. Suntiang masa kini memiliki 9 sampai 11 tingkatan dengan berat 1 sampai 5 kilogram. Kemudian untuk baju adat Koto gadang, mempelai wanita mengenakan kerudung yang bernama tengkuluk talakuang. Penutup kepala ini berasal dari kain beludru dan bersulam emas.

Adat Banjar

Baju pengantin adat Banjar dari Kalimantan Selatan bernilai sejarah akulturasi budaya Banjar, Gujarat, Arab, Tingkok, Hindu, dan Jawa. Baju pengantin mempelai wanita bernama baamar galung pancaran matahari, sedangkan untuk mempelai pria bernama babaju kun galung pacinan dengan model gamis. Mempelai wanita mengenakan mahkota dengan ciri khas dua ekor naga yang melambangkan keberkahan.

Adat Sunda

Baju pengantin adat Sunda dari Jawa Barat berciri khas mahkota siger untuk mempelai wanita. Mahkota ini berbentuk segitiga ke atas yang melambangkan kehidupan harus memuncak dengan berat 1 sampai 2 kilogram. Mempelai pria dan wanita mengenakan bawahan batik bermotif sidomukti, lereng eneng, atau mega mendung.

Adat Jawa

Baju pengantin adat Jawa terdiri atas gaya atau pakem Yogyakarta dan Solo. Baju mempelai pria dan wanita pakem Yogyakarta dan Solo biasanya berupa beludru hitam dengan ciri khas masing-masing, tetapi ada pula baju pengantin yang disebut basahan dengan pakem Solo. Untuk riasan, terdapat paes atau riasan pada dahi mempelai wanita, sanggul rambut, dan roncean melati yang memiliki aturan-aturan tertentu.

Adat Bali

Baju pengantin adat Bali benama payas agung. Mempelai wanita mengenakan kain panjang (tapih) melilit tubuh dari dada sampai kaki dan mahkota yang terdiri dari bunga sandat dan ditutup bunga emas. Mempelai pria mengenakan tapih, mahkota yang lebih sederhana daripada mempelai wanita, dan keris bertahta batu mulia.

Adat Bugis

Baju pengantin adat Bugis untuk bernama baju bodo. Warna kain untuk kedua mempelai biasanya berwarna cerah dengan corak emas. Kedua mempelai mengenakan aksesoris gelang di tangan kanan dan di tangan kiri. Rambut mempelai wanita disanggul dengan aksesoris menyerupai tusuk-tusuk konde setengah lingkaran.

Adat Maluku

Baju pengantin adat Maluku bernuansa merah dan putih. Mempelai wanita mengenakan baju modern dan baju dalam (cole) dengan aksesoris mistiza merah bermanik-manik dan berenda emas. Rambut mempelai wanita disanggul dengan sosoboko berupa kembang goyang, tusuk konde, dan sisir konde. Mempelai pria mengenakan kebaya dansa, baniang putih, dan ban pinggang merah.

Baju pengantin merupakan hal penting dalam pernikahan di Indonesia. Jika kedua mempelai berasal dari adat yang berbeda, biasanya kedua keluarga perlu merundingkan hal-hal tersebut karena berkaitan dengan prosesi adatnya. Ada pengantin yang memutuskan untuk memilih salah satu adat dan ada pula pengantin yang melaksanakan adat keduanya selama beberapa hari. Budaya pernikahan di Indonesia sangat kaya, kan? Bagaimana baju pernikahan di daerah Anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.